Para pembalap MotoGP Kembali menolak pemakaian sistem komunikasi via radio seperti di Formula 1, meski balapan Utama Seri San Mario di Sirkuit Misano dipenuhi drama yang bisa dihindari andai mereka terhubung dengan tim di garasi pada Minggu 8/9/2024.
Tim radio sudah dikembangkan oleh MotoGP selama delapan tahun terakhir ini. Meski belum pernah dipakai, perangkat ini diuji secara berkala oleh FIM dan Dorna Sports. Uji coba terakhir digelar di sela tes pascabalap di Jerez, Spanyol, pada Mei 2023 oleh Fabio Quartararo, Alix Espargaro, dan Jonas Folger.
Usai tes tersebut, Quartararo dan Espargaro tetap memberikan umpan balik negatif karena mereka merasa terganggu. Kini, topik mengenai tim radio Kembali menyuak, terutama setelah Jorge Martin melakukan blunder flag-to-flag di Misano usai tak punya cukup banyak data cuaca dari timnya.
Namun, para pembalap justru membela Martin. Menurut mereka, keputusan Martin sudah tepat, hanya saja apesnya karena hujan hanya turun sejenak. Mereka juga tetap menolak keras tim radio, karena yakin pembalap tetap pengambilan keputusan termutlak di trek.
Berikut pembahasannya
“Sulit bagi saya mendengarkan seseorang selagi mengendarai motor. Saya tak menrendahkan para pembalap mobil, meski mereka harus menjalankan banyak operasional dari setri di tempat mereka duduk. Secara pribadi, saya tak tahu apakah saya bisa memahami apa yang mereka (tim) katakana kepada saya.”
“Apakah ini bisa berbahaya? Entahlah, toh saya takkan mendengarkannya. Secara pribadi, saya sudah pernah mencobanya dan Anda tak bisa mendengar apa pun akibat suara (motor). Lagipula, (akibat radio tim) kami jadi tidak bisa mengenakan peyumbat telinga. Padahal, telinga sangat krusial untuk keseimbangan. Untuk pertunjukan, ini memang oke, tetapi tidak terlalu layak diterapkan.”
“Dalam kasus spesifik seperti hari ini, saya rasa pembapal tetap harus jadi orang yang mengambil keputusan. Mustahil bagi tim untuk tahu lebih baik ketimbang pembalap soal kondisi trek, terutama Ketika ada perubahan cuaca dari kering ke basah.”
“Kalau sebaliknya, mungkin teknologi ini ada gunanya, karena memberikan kami data rival yang tak kami punya. Secara umum, saya rasa untuk hiburan ini bagus. Namun, untuk esensi olahraga, saya tidak mendukung, meski memang benar kami disini kadang-kadang juga untuk pertunjukan dan orang-orang di rumah bakal tertarik.”
“Saya tidak suka, karena menurut saya, keputusan-keputusan tertentu harus ditentukan sendiri oleh si pembalap. Semua itu tergantung pada apa yang kami rasakan pada saat itu juga dan dalam situasi itu juga, tak peduli apakah kami punya kepercayaan diri atau tidak.”
“Saya rasa orang-orang yang ada di pit tak lebih baik dalam memahami soal kondisi sesungguhnya di trek. Hanya pembalap yang bisa tahu, dan saya rasa butuh teknologi yang sangat rumit agar bisa mendapatkan informasi lebih banyak dari pit ketimbang dari kami yang dapat dari atas motor (dasbor).”
“Semua tergantung pada cara kerjanya. Mereka terus mengembangkan hal-hal semacam ini, tetapi kami sudah mendapatkan input sebanyak mungkin di sekeliling trek, baik dari tim maupun dari dasbor. Jadi, saya tidak mendukungnya.”
Sumber : Bola.net
Admin klikblog.com dan penulis artikel di klikblog.com. Follow WA Channel, Facebook dan Twitter (X) kami.