Mungkin kamu pernah mendengar informasi tentang bahaya bra berkawat dapat memicu kanker payudara. Apakah benar bra berkawat bisa picu kanker, atau justru hanya mitos belaka?
Pada tahun 2020 bulan Oktober telah dikenal dengan hari No Bra Day yang disebabkan untuk membantu meningkatkan kewaspadaan terhadap kanker payudara dan di peringati selama sebulan penuh. Selain dari pita merah muda dan “memerahmudakan” segala sesuatu di bulan tersebut kegiatan No Bra Day ini semakin populer digaung-agungkan di dunia maya.
Entah siapa yang mencetuskannya untuk pertama kali dan bagaimana menjadi tersebar, kegiatan yang mengajak wanita untuk tidak memakai bram selama satuh hari penuh ini nampaknya dimaksudkan untuk mengingatkan wanita dan sadar terhadap kesehatan payudaranya serta acaman bahaya kanker. Selain itu, nampaknya kegiatan ini juga muncul dari adanya ‘kepercayaan’ bahwa pemakaian bra dapat menyebabkan kanker payudara.
“Mitos” yang beredar adalah bahwa pemakaian bra sepanjang hari dapat mengganggu alira getah benung dari payudara di kelenjar getah bening terdekat (daerah ketiak) sehinga bisa menyebabkan penumpukan racun di dalam jaringan payudara dan meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
Sebuah penelitian pada tahun 1991 memberikan kesimpulan bahwa wanita-wanita yang tidak menggunakan bra memiliki risiko untuk terkena kanker payudara lebih dari pada wanita yang memakai bra.
Maksud dari penelitian tersebut bukan ditekankan pada pemakaian bra nya, namum lebih kepadatan payudara dan obesitas. Wanita dengan obesitas dan payudara yang lebih padat memeang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kanker payudara.
Setelah penilitian dipublikasikan, semakin beredarlah berita bahwa pemakaian bra dapat menyebabkan kanker payudara. Bahkan berita ini tersebar dan banyak ‘dibumbui’ oleh informasi-informasi tambahan yang tidak jelas dari mana sumbernya dan juga diubah-ubah menjadi melenceng jauh dari fakta.
Sebuah penelitian terbaru ini yang melibatkan sekitar 1500 wanita menyatakan hal yang sebaliknya. Penelitian ini menunjukkan bahwa kanker payudara tidak berhubungan dengan berbagai macam kebiasaan pemakaian bra.
Baik ukuran bra, penggunaan bra dengan kawat atau tidak, kapan seorang wanita mulai menggunakan bra, dan berapa hari dalam seminggu atau berapa jam dalam sehari seorang wanita menggunakn bra tidak berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara.
Sebelum penelitian ini dipublikasikan, tim dokter dari America Cancer Society bahkan telah melakukan penelitian pada data dari National Cancer Institute, mengenai risiko terjadinya kanker payudara pada wanita yang mengalami operasi pengangkatan jaringan kelenjar getah bening di daerah ketiak karena kanker kulit wanita yang tetap memiliki kelenjar getah bening.
Pengangkatan kelenjar getah bening ini dapat menyebabkan hambatan aliran getah bening dari payudara. Hasilnya telah ditemukan bahwa kejadian kanker payudara tidak meningkat pada wanita yang aliran getah beningnya terhambat.
Sehingga dari kesimpulan ini adalah bahwa pemakain bra, yang sebenarnya sangat sedikit sekali mempengaruhi aliran getah bening bahkan mungkin sama sekali tidak mempengaruhi, tidak menyebabkan peningkatan risiko terjadinya kanker payudara.
Jadi, jangan khawatir untuk menggunakan bra ya! Namun, ada baiknya meskipun kita tidak perlu lagi khawatir kalau pemakaian bra dapat menyebabkan kanker payudara, pastikan kita semua tetap waspada terhadapa kanker payudara. Rutinlah konsumsi makanan yang mencegah kanker payudara dan memeriksakan kesehat payudara ke dokter untuk pemeriksaan klinis atau pemeriksaan penunjangan (medical check-up)
Admin klikblog.com dan penulis artikel di klikblog.com. Follow WA Channel, Facebook dan Twitter (X) kami.